Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi dan perpindahan modal. Investor global berinvestasi di negara-negara yang mampu memberikan imbal hasil memadai, di mana pun negara tersebut berada. Multinational Corporation (MNC) beroperasi di berbagai negara dengan berbagai macam standar pelaporan keuangan. Perusahaan seperti Coca-Cola memperoleh pendapatan lebih besar di luar Amerika. Di samping itu lalu-lintas pergerakan modal menjadi lebih cepat dengan volume lebih besar.
Latar belakang sejarah penyusunan laporan keuangan tiap negara yang berbeda membuat standar pelaporan keuangan tidak sama di setiap negara. Hal ini dirasakan mengganggu oleh investor global. Sementara itu pada sisi perusahaan muncul kebutuhan modal dan utang yang lebih luas, tidak hanya dari dalam negeri saja. Akan tetapi perusahaan tesebut dapat saja berasal dari negara yang pelaporan keuangannya tidak sesuai dengan kebutuhan investor. Oleh karena itu kebutuhan adanya sebuah standar yang berlaku pada semua negara semakin mendapatkan dukungan.
IFRS (International Finacial Reporting Standards) menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam satu standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia ini mengadopsi IFRS. Walaupun demikian Amerika masih tetap menjalankan SFAS (Statement of Financial Accounting Standard) yang dibuat oleh FASB (Finacial Accounting Standard Board). Perkembangan terakhir menyatakan bahwa FASB dan IFRS sedang dalam proses yang sangat ambisius, yaitu konvergensi standar. Suatu saat mungkin kita akan menjumpai satu standar saja, yaitu IFRS.
2 Komentar
Bagus. Thanks atas infonya
BalasHapusOk...tq sdh berkunjung
Hapus